Tentang Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 dan ditetapkan pada Tanggal 23 Januari 2020 dan berlaku sejak Tanggal 27 Januari 2020. Peningkatan dari Institut (Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar) ini diresminkan langsung oleh Menteri Agama RI. Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar berkedudukan di Denpasar- Bali - Indonesia.
Status Universitas merupakan peningkatan dari Institut. Sejarah pengembangan dari SekolahTinggi Agama Hindu (STAH)
Negeri Denpasar Tahun 1999 – 2004. Sedangkan Sekolah Tinggi Agama Hindu
merupakan pengembangan dari Akademi Pendidikan Guru Agama Hindu (APGAH)
Negeri Denpasar(1993-1999). Akademi Pendidikan Guru Agama Hindu (APGAH)
Negeri Denpasar (1959 – 1993).
Di tengah-tengah tumbuhnya kesadaran umat Hindu untuk meningkatkan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan ajaran agamanya, tokoh-tokoh Hindu mulai menyuarakan
betapa pentingnya umat Hindu memiliki Lembaga Pendidikan Agama Hindu. Rintisan
awal dimulai dari pendirian Sekolah Menengah Hindu Bali Dwijendra yang dibuka
pada tanggal 16 Juli 1953. Dari Dwijendra digagas pendirian Pendidikan Guru Agama
Hindu (PGAH), yang dibuka bulan Juli tahun 1959 dengan nama
Pendidikan Guru Agama Atas Hindu Bali (PGAAHB) di bawah naungan
Yayasan Dwijendra Denpasar kemudian Status Negeri diperoleh pada tahun
1968 dengan nama Pendidikan Guru Agama Hindu (PGAH) Negeri Denpasar.
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor: 2 Tahun 1989 yang mengisyaratkan
bahwa seorang guru minimal Diploma II untuk Guru SD dan minimal Diploma
III untuk Guru SMP, maka sejak tahun ajaran 1990/1991 PGAHN tidak diperkenankan
lagi menerima siswa baru. Sejak saat itu, alih fungsi dari PGAHN menjadi APGAHN
mulai diperjuangkan, dan berhasil diwujudkan dengan terbitnya Surat Keputusan
Menteri Agama Nomor: 58 B tanggal 25 Mei 1993 tentang pendirian Akademi Pendidikan
Guru Agama Hindu (APGAH) Negeri Denpasar.
Desakan dunia pendidikan tinggi menghendaki adanya Dosen Agama Hindu dan kebutuhan
akan sarjana agama Hindu dibidang pemerintahan dan kemasyarakatan memacu para tokoh
intelektual Hindu mewujudkan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Hindu yang memiliki
Output sarjana agama Hindu. Hal ini membawa pada perjuangan untuk meningkatkan status
APGAHN menjadi menjadi STAHN, yang kemudian dapat diwujudkan berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor: 20 Tahun 1999 tanggal 3 Maret 1999, tentang pendirian Sekolah
Tinggi Agama Hindu Negeri Denpasar, kemudian diresmikan oleh Menteri Agama RI
tanggal 10 April 1999.
STAHN Denpasar membuka 4 Jurusan yaitu : Jurusan Pendidikan Agama Hindu,
Jurusan Penerangan Agama Hindu, Jurusan Hukum Agama Hindu dan Jurusan Filsafat
Agama Hindu. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Nomor :
H/30/2001 STAHN diijinkan membuka Program S.2 dengan Program Studi Filsafat Hindu
dan Pendidikan Agama Hindu.
Sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dunia pendidikan untuk dapat berkiprah lebih luas lagi perlu diadakan penataan Struktur Kelembagaan. Salah satu yang perlu dilakukan adalah peningkatan status dari Institut menjadi Universitas. Hal ini dapat diwujudkan melalui Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 Tanggal 23 Januari 2020 tentang Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar membuka 4 (empat) Fakultas yaitu: Fakultas Dharma Acarya, Fakultas Dharma Duta, Fakultas Brahma Widya dan Fakultas Pascasarjana.
Fakultas Dharma Acarya membuka 5 (lima) program studi, yaitu Pendidikan Agama Hindu, Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Bahasa Inggris.
Fakultas Dharma Duta membuka 4 (empat) program studi, yaitu Ilmu Komunikasi Hindu, Penerangan Agama Hindu, Industri Perjalanan, dan Hukum Hindu.
Fakultas Brahma Widya membuka 3 (tiga) program studi, yaitu Filsafat Hindu, Teologi Hindu, dan Yoga Kesehatan.
Fakultas Pascasarjana memiliki program magister dan program doktoral. Fakultas Pascasarjana membuka 4 (empat) prodi program magister diantaranya, Brahma Widya, Dharma Acarya, Pendidikan Bahasa Bali, dan Ilmu Komunikasi Hindu. Fakultas Pascasarjana membuka 1 (satu) prodi program doktoral yaitu, Ilmu Agama.